MAKASSAR - Claro Hotel Makassar yang berlokasi di Jalan AP Pettarani Nomor 3, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar mendapat kunjungan puluhan anak yatim piatu. Mereka dari Panti Asuhan Ar-Rahmah/Pesantren Yatama Mandiri, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Mencapai 30 orang anak yatim piatu, rombongan datang bersama Ustadzah Nuralam. B, S.Ag selaku Pembina. Kedatangannya le hotel berbintang 4 itu, bagian tak terpisahkan dari rencana kunjungannya ke musuem.
Nuralam mengaku bersyukur diberi kesempatan untuk mengajak anak asuhannya mengunjungi museum. Disebutnya, museum yang menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan masa lalu, akan mampu membuka wawasan pengunjung, utamanya anak-anak untuk meyakini keagungan Allah SWT.
"Ini anugerah bagi kami, akan menambah wawasan dan pengalaman anak-anak kami. Semoga ini berberkah bagi mereka semua, " ungkap perempuan yang berhijab warna sama dengan anak asuhannya itu.
Tiga museum dijadwalkan dikunjungi yakni Musuem La Galigo, Musuem Mandala, dan Museum Karaeng Pattingalloang. Sebagaimana telah lebih awal disiapkan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel) yang juga adalah penggagas program kunjungan ke museum.
Ditambahkan Ustadzah, anak yatim piatu binaannya bisa belajar melalui koleksi museum yang dilihatnya nanti. Terlebih di museum yang akan dituju, terdapat banyak koleksi yang menerangkan peradaban Islam.
"Anak-anak kami ini dari berbagai daerah dan merupakan anak yatim, yatim piatu, anak kurang mampu, dan dhuafa, mungkin mereka baru kali ini masuk museum. Alhamdulillah ini akan sangat berharga bagi kami, terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, " jelas Nuralam.
Claro Hotel menjadi lokasi pelepasan rombongan anak yatim piatu. Hadir saat itu diantaranya Kepala Disbudpar Sulsel, Muhammad Jufri, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3ADaldukKB) Provinsi Sulsel), Hj Andi Mirna yang didampingi Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3ADaldukKB Sulsel, Syamsuniar.
Tampak pula Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Disbudpar Sulsel sekaligus Ketua Pokja (Kelompok Kerja) II Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sulsel, Tri Aprilianti, Ketua DWP Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel, Hj Sukma Asri. Serta Ketua DWP Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Sri Astuti Thamrin yang mewakili Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, sekaligus dimandat membuka kegiatan dan melepas rombongan anak panti asuhan ke museum.
"Agar kegiatan ini digalakkan dalam rangka untuk mendukung program-program pemerintah yang terkait dengan literasi inklusif. Dalam hal ini, setiap anak berhak untuk menikmati literasi tersebut, " kata Sri.
Ucapan terima kasih dan apresiasi dihaturkan kepada Kadisbudpar Sulsel beserta Ketua Pokja II TP PKK Sulsel melalui perannya menginisiasi program kunjungan ke musuem.
"Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai disini pak Kadis. Ada kegiatan berikutnya yang bisa mengedukasi anak-anak kita khususnya yang terkait literasi, " tambahnya.
Betapa tidak, dengan mengunjungi museum kata Sri, ada nilai lebih yang bisa didapatkan anak-anak. Selanjutnya diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan di sekolah.
"Selamat berwisata edukasi di museum. Gunakan kesemptaan ini dengan baik, Inshaa Allah suatu hari, suatu saat, apa yang anak-anakku lihat di museum tersebut, itu bisa anak-anakku implementasikan, manakala sudah terjun langsung atau bekerja di masyarakat, " pungkasnya.
Sementara itu, Muhammad Jufri menyampaikan bahwa program mengunjungi museum digagasnya sejak tahun lalu. Dalam perjalanannya, beberapa sekolah, baik TK, PAUD, SD, SMP, MTs, SMA, MA, SMK, SLB maupun Perguruan Tinggi sudah merealisasikan program tersebut.
"Di dinas kami, khususnya di Bidang Sejarah dan Cagar Budaya, ada satu program namanya 'Belajar Bersama di Museum'. Kemudian di UPT Museum dan Taman Budaya sana, kita ada progam 'Ayo ke Museum, Cinta Museum', dan program lainnya, yang mengajak anak-anak kita dark semua jenjang pendidikan untuk ke musuem, " terang Jufri.
Adapun pelepasan Senin pagi itu, simbolik menandai peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 tingkat Provinsi Sulsel. Sedangkan pelaksanaannya sudah bergulir selama kurang lebih setahun.
Menyasar 24 Kabupaten dan Kota di Sulsel. Khusus yang melibatkan langsung TP PKK Sulsel, diantaranya dengan Kabupaten Takalar. Kala itu dilaksanakan seminar di SMA Negeri 3 Takalar.
"Kita hadir di tempat ini melaksanakan kegiatan ini, untuk memberikan komitmen kita dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional wilayah Sulawesi Selatan, " tutup Professor Psikologi itu.
Prof Jufri bersama jajaran PKK, DWP, dan Kepala DP3ADaldukKB berkesempatan menyerahkan bingkisan kepada 30 anak yatim piatu. Purmawati selaku Sub Koordinator Seksi Museum dan Cagar Budaya pada Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbudpar Sulsel, paket goodybag berisi tas dan baju kaos, disertai paket uang tunai untuk setiap anak yatim piatu yang hadir. (***)